Rabu, 12 Juni 2013

Paradigma Investasi

Kenapa membeli gadget seharga 3 juta sampai 7 jutaan kita begitu berhasrat dan mudah saja memutuskan untuk membelinya, dibanding investasi dinar yang harganya (saat ini) tidak sampai 2 juta ?

Jawaban salah satunya adalah pada paradigma investasi kita. Adalah sah-sah saja membeli gadget atau kebutuhan lainnya selama itu sesuai kebutuhan dan mendongkrak produktivitas kita. Paradigma investasi berkaitan dengan wawasan kita tentang investasi itu sendiri, pemahaman kita tentang perencanaan keuangan masa depan. Investasi bukanlah sisa uang pendapatan, melainkan memiliki porsi sendiri yang harus kita sisihkan diawal menerima pendapatan.

Jadi mari terus belajar :)



Selasa, 11 Juni 2013

Tips Mengecek Dinar/Logam Mulia

Berikut adalah tips mengecek dinar/logam mulia :

1. Cek Penampakan fisiknya :
> Gosok kuat dengan jari tangan, kalau warna permukaannya berubah, layak dicurigai keasliannya.
> Gosok pelan sisi pipih emas ke kertas, jika membekas warna gelap/hitam pada kertasnya, diragukan keaslian emasnya.
> Ditimang-timang. Massa jenis emas tinggi, ukurannya kecil tapi beratnya terasa sesuai gramasinya. Besi perlu 5x lebih besar ukurannya untuk berat yg sama. Sedangkan perak perlu 7x nya.
> Emas asli berkilau, kinclongnya tidak bisa disamai logam lain. Meski warna tidak menunjukkan kadarnya.

2. Cek sertifikatnya :
Karena Safira Dinar hanya menjual produksi Antam, maka disini contohnya adalah sertifikat Antam.
> Pada kertas sertifikat terdapat logo LM - Antam, KAN (Komite Akreditasi Nasional), LBMA (London Bullion Market Association) dan nomor seri (khusus untuk LM pecahan 10 Gram keatas).
> Apabila diterawang ke arah sinar terang akan terlihat seperti huruf "S" atau dua huruf "C" yang saling bersilang.
> Apabila menggunakan lampu UV akan tampak pendar bercak berwarna kuning-merah-merah muda-ungu disekujur sertifikat, juga hologram logo "LM".

3. Gunakan Alat Uji :
> Ditimbang, cek beratnya.
> Menggunakan batu gosok dan asam nitrat, tetapi cara ini menuntut keahlian khusus.
> Digital tester, sayangnya alat ini harganya mahal (paling murah harganya 100 Juta)

Dari 3 tips tersebut, intinya belilah dinar/logam mulia yang bisa dipercaya, Anda kenal reputasi pemilik/pengelolanya, jangan sekedar mengejar harga murah saja. Salam 

Apakah Ini Investasi Emas Tipu-Tipu ?


Program Cicil Dinar (PCD) - Safira Dinar


Untuk infomasi lebih lanjut silahkan hubungi :

Firman Ahmad 
Jl. Kadrie Oening No.68 Samarinda (Max Computer)
Telp (0541) 7271391 | 0852 5700 1416

Twitter : @safira_dinar

Perlu Bukti Hebatnya Dinar ?


Jumat, 07 Juni 2013

Ayo Move On Bro :D


Untuk infomasi lebih lanjut silahkan hubungi :

Firman Ahmad 
Jl. Kadrie Oening No.68 Samarinda (Max Computer)
Telp (0541) 7271391 | 0852 5700 1416

Twitter : @safira_dinar

Selasa, 04 Juni 2013

Menabung Uang vs Menabung Emas*

  1. Nabung uang jika didiamkan nilainya turun dimakan inflasi, nabung emas tak ditambah pun nilainya cenderung naik.
  2. Nabung uang kenaikkannya tak bisa kalahkan inflasi, nabung emas minimal setingkat inflasi, lebih sering diatasnya lagi.
  3. Nabung uang tidak bisa dikatakan investasi, nabung emas dual function/dual purpose : tabungan dan investasi.
  4. Nabung uang aset kita dikuasai "pihak lain", nabung emas aset dikuasai sendiri, dalam kendali sendiri.
  5. Nabung uang banyak tidak menentukan penabungnya mudah mendapatkan kredit, nabung emas sedikit atau banyak kapan saja likuid.
  6. Nabung uang acuan zakatnya adalah konversi ke emas, yaitu jika tabungan senilai 85 gram emas tersimpan setahun maka zakatnya 2.5%. Tapi tidak terjadi sebaliknya : emas tidak perlu konversi nilai ke rupiah. Emas punya standar  abadinya sendiri.
  7. Nabung uang likuid bisa diambil kapan saja. Nabung emas lebih likuid lagi. 200 gram emas bisa cair dalam sehari tanpa perlu konfirmasi.
  8. Nabung uang tidak bisa untuk perencanaan masa depan. Nabung emas bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang.
  9. Nabung uang dibawa ke luar negeri harus ditukar dan terdepresiasi. Terlipat sedikit menurunkan nilai lagi. Nabung emas, emasnya di mana pun diakui dan tetap bernilai tinggi.
10. Nabung uang membeli hari ini dengan harga hari ini, untuk masa depan dia basi. Nabung emas membeli masa depan dengan harga hari ini.
11. Nabung uang bagi nasabah yang disiplin, uang bisa dibawa lari (ingat kasus Bank B dan C ?) Nabung emas nasabah 100% mengelolanya sendiri.
12. Nabung uang hendak ditukar ke US$ nilainya turun karena uang terlipat. Nabung emas yang bernilai adalah fisiknya, tukar uang langsung diterima tanpa syarat apa-apa.
13. Nabung uang kena inflasi juga kena biaya, nabung emas tidak keduanya apalagi disimpan sendiri.
14. Nabung uang baru 10 juta, aset yang dimiliki 25 juta, mengajukan kredit usaha 100 juta Anda tak dipercaya. Nabung emas 25 gram, gadai sekarang dana cair seketika.
15. Nabung tetap uang 300 ribu sebulan untuk haji, sampai kapan pun tak ke tanah suci. Nabung emas dengan jumlah yang sama, 10 tahun insya Allah terpenuhi.
16. Nabung uang perlu syarat ini-itu, nabung emas siapa pun bisa asal disiplin dan bersungguh-sungguh. 


*dikutip dari buku Think Gold oleh Endy J. Kurniawan

Senin, 03 Juni 2013

Menabung Malah Buntung ?*

Saya yakin sebagian besar dari kita pasti pernah dan memiliki tabungan di bank. Menyisihkan dari uang gaji, penghasilan bisnis, uang jajan dan seterusnya, dengan harapan uang tersebut tersimpan aman dan terlebih mengharapkan imbal hasil atau keuntungan dari bunga yang diberikan oleh bank. Tetapi benarkah kita mendapatkan keuntungan dengan menabung dibank ? Mari kita pelajari lebih lanjut.

Misal kita menabung di bank sejumlah Rp 2.000.000, lalu tahun depan menjadi Rp 2.030.000 berarti kita untung Rp 30.000. Benarkah demikian ? Apabila saat ini uang sejumlah Rp 2.000.000 kita bisa membeli 10 karung beras, kemudian tahun denpan dengan Rp 2.030.000 kita hanya bisa membeli 8 karung beras yang sama, apakah kita untung ? sebenarnya malah rugi 2 karung beras bukan ?

Memang secara kasat mata terlihat bahwa uang kita secara nominal bertambah, tetapi tidak dengan daya belinya. Tahukah kita bahwa inflasi (penurunan nilai uang) terjadi setiap tahun rata-rata 10%, sedangkan bunga bank pertahun rata-rata hanya 5%. Artinya setiap tahun kita menabung dibank, kita merugi 5%, dalam arti daya beli kita menurun 5%, walau nilai nominal uang kita bertambah 5%.

Jadi faktanya, ternyata "menabung" malah buntung. Karena bunga atau bagi hasil yang kita terima tidak sebanding dengan inflasi (penurunan nilai uang).

Tahukah bahwa apabila kita menabung Rp 500.000 di bank, dan dibiarkan saja, maka dalam jangka waktu 4 tahun uang tersebut akan hilang ? Karena jika saldo dibawah Rp 1.000.000 maka bunganya adalah nol, sedangkan tiap bulannya kita dikenakan biaya administrasi yang akan menggerus nilai uang kita tersebut.

Bagaimana dengan deposito ? tidak jauh berbeda, karena bunga deposito juga tidak mampu mengejar nilai inflasi setiap tahunnya plus biaya-biaya yang timbul. Maksimal nilai bunga deposito adalah 8%, sedangkan nilai inflasi setiap tahunnya mencapai 10%. Selain itu dana kita ditahan pihak bank dalam jangka waktu tertentu.

Jadi pertanyaanya dimanakah kita menabung atau menempatkan dana kita ? yang aman dan menguntungkan, mampu berkompetisi dengan laju inflasi setiap tahunnya ? bahkan aman untuk jaminan masa depan. Maka jawabannya adalah : EMAS 

Emas yang dimaksud dalam hal ini bukanlah emas perhiasan, walaupun memang sama-sama emas. Emas yang dimaksud disini adalah emas dalam bentuk logam dinar dan emas batangan (logam mulia). Kenapa bukan emas perhiasan tidak akan dibahas dalam catatan ini, akan dibahas dilain kesempatan.

Mengapa emas ? karena :

- Emas adalah global currency dan nilainya diakui secara universal. Emas bernilai di mana pun dan mata uang yang diterima seisi bumi. Nilai intrinsiknya tetap dan standar, sehingga bisa dibeli dan dicairkan dibelahan bumi manapun.

- Kebal inflasi, atau nilainya naik tidak pernah lebih rendah dari rata-rata inflasi. Pada 2010 emas naik 4x lipat inflasi nasional (inflasi 6.1% dan emas naik 24%), pada tahun 2011 emas naik 5x lipat lebih terhadap inflasi nasional (inflasi 3.79% dan emas naik 22%).

- Perawatannya mudah dan tidak perlu perlakuan khusus serta minim biaya.

- Investasi dengan risiko sedang. Risikonya adalah kehilangan, namun bisa dieliminir dengan safe deposit box.

- Tidak perlu modal besar, cukup kisaran Rp 500.000 kita bisa mendapatkan 1 gram emas.

- Mudah dipindahkan dari manapun ke lokasi lain yang diinginkan. Ini bermakna emas mudah ditransaksikan, dijadikan hadiah atau pemberian, juga diturunkan sebagai warisan.

- Tahan lama karena emas tidak bereaksi dengan udara, benda cair serta logam lainnya. Emas batangan dan koin dinar bisa tetap dalam tempatnya bertahun-tahun dan tak ada perubahan fisik yang terjadi padanya.

- Likuid dan dalam penguasaan pribadi. Emas adalah investasi dalam kontrol sepenuhnya dari investor.

Pertanyaan selanjutnya adalah dimana mendapatkan atau membeli koin dinar dan emas batangan yang terpercaya ?

Sebelum menjawab hal tersebut, perlu diketahui bahwa koin dinar adalah koin emas 22 karat dengan berat 4.25 gram. Diproduksi, distandardisasi dan dicetak oleh PT. Antam, Tbk. Produksinya melalui proses sertifikasi ISO 17025 yang dikeluarkan KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan LBMA (London Bulion Market Association) serta dapat dijadikan alat tukar langsung dan berlaku global, distandardisasi oleh WITO (World Islamic Trade Organization). Bentuk cetakan terbarunya adalah seperti foto berikut :


Sedangkan emas batangan (logam mulia) adalah seperti berikut :


Nah, pada hari ini, kami soft launching unit bisnis kami SAFIRA DINAR sebagai distributor dinar dan emas batangan produksi PT. Antam tersebut (sub-agen resmi Salmadinar Jakarta) untuk meng-cover wilayah Samarinda, Balikpapan, Tenggarong dan sekitarnya.

Jadi untuk siapa saja yang sudah memahami manfaat kepemilikkan emas berupa koin dinar dan emas batangan, bisa menghubungi kami untuk pembeliannya (juga pennjualan) dengan harga update harian mengikuti harga pasar nasional. Produk bersertifikat yang terjamin kualitas dan nilainya serta transaksi yang mudah. 

Untuk infomasi lebih lanjut silahkan hubungi :

Firman Ahmad 
Jl. Kadrie Oening No.68 Samarinda (Max Computer)
Telp (0541) 7271391 | 0852 5700 1416

Twitter : @safira_dinar

*diolah dari bagian buku Think Dinar & Think Gold oleh Endy J. Kurniawan